Kamis, 17 Desember 2009

PROFESIONALISME DAN KEJUJURAN PROFESI




Oleh Balawi AS


          Profesionalisme berasal dari kata profesional, kata profesional dalam kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai arti suatu pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk melaksanakannya, sementara kejujuran, berasal dari kata jujur yang berarti lurus hati, tidak curang, tulus atau ikhlas.
          Dua kata ini kalau digabung maka mempunyai pengertian tersendiri yaitu guru yang profesional ádalah guru yang mempunyai kepandaian yang tidak dimiliki oleh orang awam tetapi juga mempunyai hati yang tulus atau tidak curang terhadap pekerjaan yang ia geluti.
          Karena dua kata ini sebenarnya sangat melekat pada jiwa seorang guru (pendidik), sesuai dengan UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Jelas guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, namun kejujuran seorang guru masih diragukan oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah ataupun elemen masyarakat lainnya, sehingga guru harus introspeksi diri apakah yang selama ini dituduhkan pada dirinya benar-benar atau hanya keraguan semata.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
-         memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
-         memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
-         memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
-         memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
-         memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
-         memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan 
     tugas keprofesionalan;
          Sebenarnya masyarakat, pemerintah atau lembaga apa saja tidak perlu ragu dengan profesionalitas dan kejujuran guru dalam segala hal, karena sudah jelas secara eksplisit prinsip-prinsip itu sudah tergambar dengan gamblang pada UU no 14 tahun 2005, namun karena adanya berbagai kepentingan baik oleh pemerintah, ataupun guru itu sendiri sehingga segala sesuatunya dipertaruhkan termasuk juga kejujuran seorang pendidik yang selama ini menjadi teladan bagi anak-anak.
          Sudah sebegitu jelekkah citra guru dimata pemerintah? Bisa dibayangkan disaat pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk SMA dan SMP, atau UASBN untuk SD soal saja harus berada di tangan kepolisian, bahkan seorang guru atau panitia yang mengambil soal ujian harus dikawal kepolisian termasuk mengantar lembar jawaban ke panitia Kota.
          Artinya jika soal itu berada di tangan panitia sekolah dikhawatirkan soal itu bocor, soal itu diberitahu anak didik duluan, lalu kalau kita hubungkan antara prinsip-prinsip profesionalisme yang tertera dalan UU no 14 tahun 2005 jelas sangat bertentangan sekali, dimana guru yang profesional adalah memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, dari komitmen yang dibangun dalam prinsip ini jelas memiliki keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia, jadi apabila guru yang melakukan pelanggaran terhadap komitmen yang kita bangun dalam UU tersebut, maka guru itu melanggar dan harus dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, agar citra guru dimata pemerintah dan masyarakat bersih.
          Kalau guru memiliki akhlak mulia maka jangan ragukan kejujurannya baik kejujuran terhadap dirinya ataupun kejujuran terhadap orang lain dan profesinya.
Disamping guru harus memiliki akhlak mulia guru juga harus mempunyai prinsip memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; ini berarti guru juga memiliki tanggung jawab terhadap tugas sebagai guru, sebagai pendidik maupun sebagai agen rahasia negara dalam hal menyimpan dan melaksanakan dokumen negara seperti soal dan pelaksanaan UAN/UASBN.
          Kenyataan di lapangan sampai saat sekarang masih saja ada oknum guru dengan sengata membuat skenario proses UAN/UASBN menjadi tidak jujur, coba anda bayangkan ada sebuah sekolah yang tidak lulus ujian 100% gara-gara percaya dengan selebaran jawaban palsu yang mereka beli, dengan alasan apa mereka percaya dengan selebaran tersebut tanpa mempertimbangkan akal sehat dan hati nurani yang murni, kita tahu semua bahwa UAN/UASBN sudah dirancang dan didesain sedemikian rupa oleh pemerintah agar tidak terjadi kebocoran, namun masih ada saja upaya-upaya negatif yang dilakukan oleh oknum guru yang dengan sengaja merusak citra profesionalitasnya sendiri. Apakah ini sebuah jawaban profesionalisme? Oh tidak, tidak, tidak ini hanya permainan oknum yang mencari keuntungan finansial belaka, atau mempertahankan gengsi, malu, atau dikatakan tidak berhasil tetapi mencoreng kejujuran dan profesionalisme itu sendiri. Seberapa banyakkah oknum guru yang bermental seperti ini? Jawabannya hanya Allah dan guru itu sendiri.
          Marilah kita belajar dari pengalaman dan belajar menganalisis Kisi-kisi yang telah disebarkan oleh pemerintah, semua jenjang sekolah pasti mendapatkan kisi-kisi bersamaan dengan POS (Pedoman Operasional Standar) dari BSNP jauh hari sebelum pelaksanaan UAN/UASBN sehingga dalam pelaksanaan try out kita bisa lihat indikator yang mana yang sebagaian siswa kurang berhasil, bisa kita lakukan penekanan-penekanan/pendalaman atau pengulangan dengan berbagai bentuk soal lain terhadap indikator tersebut agar siswa menguasai betul indikator yang dimaksud. Kita melakukan try out beberapa kali tetapi kurang memberikan arti yang signifikan karena hasil try out tidak dianalisis secara kritis, tetapi hanya sebagai patokan atau gambaran awal belaka, sehingga begitu masa ujian berlangsung kurang bermanfaat bagi anak.
       
           


 

1 komentar:

  1. Huuwwaaa.. Kangen Aey....

    Hiikks... Hiks.. Kpan2 ane ke Niwh Skul Yuennd....

    Hiiks... Hiikks... T.T..

    Huwwwaaa,,,,

    Aey ud nge-follow nie-Blog... pke GM sm Twitter,,,, kloew g percaya silakan di cek...

    maap bila bahasa kurang sopan karena saiiyya sedang terharu.. hiikss...

    BalasHapus